RANJANG PANAS PEMBANTU SEXY (BAB 2)

 BAB 2

PAGI YANG PENUH GAIRAH


    Clara yang sudah rapi tidak mendapati suaminya di kamar tidur. Ryan yang tiap pagi rutin melakukan olahraga di ruangan gym milik pribadinya. Dengan tergesa-gesa Clara keluar kamarnya, hanya ada Susi pembantunya yang tengah menyiapkan sarapan di meja makan.

    "Selamat pagi nyonya..." sapa Susi ramah

    "Pagi .. pagi ..., Sus tuan apakah masih olahraga?" tanya Clara sambil meminum susu yang sudah disiapkan Susi di meja makan.

    "Sepertinya masih nyonya, apa mau saya panggilkan?" tawar Susi.

    "Tidak usah, nanti kamu tolong bilangin kalau saya tidak sarapan di rumah, saya buru-buru takut macet. Oh iya Sus, saya mungkin malam ini enggak pulang, kamu bilang sama tuan nggak usah nungguin saya pulang yah.." ucap Clara seraya membetulkan anting-antingnya.

    "Iyaa nyonya nanti saya kasih tau tuan Ryan.." ucap Susi dengan penuh sopan santun

    Tak lama terdengar suara klakson dari luar pagar, Clara pun segera keluar dengan koper kecilnya.

    "Sus, itu teman saya sudah datang, saya berangkat dulu ya, jaga rumah baik-baik". Susi pun mengekor Clara untuk membukakan pagar.

    Dari atas terlihat Ryan mengintip Clara dari ruangan gym, Ryan hanya menggeleng pelan. Ia tak habis pikir, Clara yang dulunya sangat agresif bisa berubah 180 derajat semenjak dia jadi manager. Untuk disentuh saja Clara sudah nggak pernah mau. Ryan merasakan Clara sudah tak seperti dulu, sekarang berangkat kerja saja sudah tak pernah pamit kepada suaminya. Jabatan membuatnya lupa akan kewajiban terhadap suaminya.

    Susi yang baru saja masuk berpapasan dengan Ryan yang juga turun dari tempat gym, Susi tersenyum melihat Ryan.

    "Selamat pagi tuan Ryan.." sapa Susi ramah

    "Selamat pagi Sus, Clara sudah berangkat ya?" tanya Ryan basa basi, padahal dia sudah melihatnya

    "Sudah tuan baru saja. Oh iya tuan maaf, nyonya Clara tadi berpesan kalau malam ini nyonya tidak pulang" ucap Susi sesuai dengan apa yang Clara ucapkan

    Ryan hanya menggangguk, "Sus, sarapan saya tolong disiapkan ya, saya mau mandi dulu" ucap Ryan sambil berlalu ke kamarnya

    "Baik tuan.." Susi pun melangkah ke dapur

    Susi memasak telur rebus setengah matang 4 biji dan segelas susu rendah kalori sesuai pesanan Ryan tadi malam. Ryan memang sangat menjaga penampilan dan kesehatannya. Terbukti di usianya yang sudah memasuki kepala 3, Ryan masih sangat muda dan gagah.

    Sesudah beres menyiapkan segalanya di meja makan, Susi tinggal menunggu majikannya keluar kamar. Kerjaan Susi memang tidak banyak, ia hanya bertugas menyiapkan sarapan dan makan malam saja, serta beres-beres dan mencuci juga menyetrika. Di kala siang dia lebih banyak nganggur karena Ryan dan Clara juga sama sama pulang sore, malah terkadang Clara pulang sudah larut malam.

    "Sus, kamu sudah sarapan?" tanya Ryan

    "Belum tuan, nanti saja saya belum lapar" ucap Susi

    "Sini sarapan bareng saya Sus, temani saya sarapan" ucap Ryan sambil menarik kursi untuk Susi

    Susi patuh dan duduk di samping majikannya.

    "Ya udah kamu siapin sarapan kamu juga, kenapa cuma duduk aja" Ryan menatap susi yang seperti orang kebingungan. Susi lalu mengambil piring yang berisi 2 lontong dan gorengan yang sudah dibelinya tadi di tukang sayur.

    "Kamu sarapan gorengan pagi-pagi itu nggak sehat Sus, kamu harus jaga kesehatan dan pola makan kamu" ucap Ryan sambil menyantap telur rebus setengah matang kesukaannya.

    "He he he... saya sudah biasa sarapan begini tuan, kalau sarapan roti saya malah enggak terbiasa" jawab Susi malu-malu, wajah ayunya terlihat menggemaskan walaupun tanpa polesan makeup.

    "Ya atau paling enggak kamu sarapan kayak saya ini loh Sus, sehat jadinya"

   "Iyaaa tuan, nanti kapan-kapan saya coba" ucap Susi sambil menikmati lontong dan sambel kacangnya

    "Sus, kamu betah enggak kerja disini?"

    "Alhamdulillah tuan saya betah, tuan dan nyonya juga sangat baik terhadap saya" jawab susi dengan senyum ramah. "Oh iya tuan nanti sore mau dimasakin apa? biar nanti saya siapkan.." tanya Susi kepada Ryan yang hampir selesai sarapan.

    "Terserah kamu Sus, masakan apapun kalau buatan kamu pasti enak. Asal jangan terlalu pedas ya"

    "Baik tuan.."

    "Sus, saya berangkat dulu ya, kamu di rumah hati-hati kalau ada apa-apa hubungi saya" ucap Ryan sambil melangkah masuk ke mobilnya.

    Susi mengikuti Ryan dan seperti biasa membukakan pagar ketika majikannya akan berangkat ke kantor. Setelah Ryan pergi, Susi membereskan meja dan melanjutkan kerjaan yang lainnya.

---

Sementara itu, di tempat lain....

    "Ahh aku kangen banget sayang.." Clara menciumi Dimas yang sedang menyetir. Dan ciuman Clara dibalas Dimas dengan lumatan halus di lidah Clara.

    "Sayang kamu selalu agresif, janganlah membuat "Jhoni"ku ini tegang dimana-mana sayang" ucap Dimas melepaskan ciuman Clara yang makin tak terkendali, karena hal ini membahayakan.

    Dimas adalah teman kantor Clara, kegiatan yang sering mereka lakukan bersama-sama membuat benih-benih cinta tumbuh. Percikan-percikan api asmara keduanya sering berakhir di ranjang panas. Bahkan Dimas dan Clara yang sama-sama sudah memiliki pasangan pun seolah tidak peduli. Nafsu birahi terkadang memang membutakan mata, mengalahkan nalar dan logika yang sudah dikuasi nafsu sesaat yang memabukkan.

    Namun Clara tak mengindahkan ucapan Dimas, dia beralih ke sabuk LV milik Dimas, dibuka dan ditariknya paksa, membuka resleting dan mengeluarkan "Jhoni" yang terbungkus rapi dalam CD bermerk Giordano warna abu-abu yang sudah menegang, walaupun belum mencapai ketegangan tertinggi tapi sudah nampak gagah dan perkasa. Lalu dengan rakus Clara melahapnya, memasukkan kedalam mulut mungilnya. "Jhoni" yang kini dalam genggaman pawangnya sudah berdiri sempurna, dimanjakan oleh tarian lidah yang lincah dan berirama. Hangat dan nikmat membuat Dimas melenguh berkali-kali.

    "Ughhhh baby..." membuat konsentrasi menyetir Dimas buyar saking nikmatnya

    "Sayang please tahan dulu hingga kita sampai hotel, jangan buat aku melepaskan stir saaking nikmatnya, aaghhh..." Dimas melenguh, namun Clara makin binal dan terus menaikkan ritme ritual memanjakan "Jhoni"

    "Ini untuk balasan karena kemarin malam kamu mengabaikan chat dariku honey, aku menunggu sampai aku ketiduran, kamu pikir itu enak hmm, padahal aku sudah menolak Ryan demi kamu. Tapi kamu malah asyik-asyikkan bersama dia, aku benci itu sayang"

    Dimas yang sudah kewalahan hampir menumpahkan lava hangatnya, permainan Clara memanjakan "Jhoni" diatas rata-rata, dan memang lebih pintar daripada istrinya Hana yang alim.

   "Sayanggg, aku mau keluar... uhhhh hmmmm..." Dimas merem melek menikmati lumatan dan hisapan dari bibir mungil selingkuhannya yang super hot dan binal.

    "Tumpahkan sayang, aku akan meminumnya untuk multivitamin pagiku honey, aaaghh" ucap Clara seraya menekan lebih dalam "Jhoni" yang sudah berwarna merah pucat.

    "Sayangggg akhhhhh.. ohhh yessss nikmatttt baby sshhhh..." cairan lava hangat itu tumpah membanjiri mulut mungil Clara, dengan rakusnya Clara menelan dan menjilati sisa-sisa cairan cinta yang masih tersisa di ujung kepa "Jhony" yang besar seperti jamur.

    "Ini enak sayang.. hmmm" Clara menjilati sampai bersih tak bersisa

    Mobil mereka berhenti karena ada lampu merah, Dimas merengkuh dagu lancip Clara dan melumatnya.

    "Honey you're so amazing... dammed baby, i wanna fuck you harder tonight" mereka berciuman saling berpagut bertukar lidah dengan liar tanpa memperdulikan orang-orang yang mungkin saja melihatnya.


....B E R S A M B U N G....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RANJANG PANAS PEMBANTU SEXY (BAB 1)